Diiunduh dari http://www.dharmais.co.id/new/content.php?page=article&lang=id&id=22
Apakah Kemoterapi
Pada saat ini cara pengobatan kanker dapat digolongkan sebagai berikut:
Pembedahan (operasi) yaitu mengambil jaringan tumor, radiasi, membubuh tumor dengan sinar berenergi tinggi untuk merusak sel kanker, kemoterapi terapi menggunakan obat untuk membunuh sel kanker, hormon terapi, menghambat kanker yang perkembnagannya tergantung hormon dan biologi terapi atau imunoterapi, yaitu menggunakan kemampuan biologi tubuh yang alamiah untuk memerangi tumor.
Tergantung pada tahapan kanker, cara pengobatan dapat tunggal ataupun kombinasi dari jenis pengobatan tersebut diatas. Kombinasipun dapat berurutan misalnya: Operasi dilanjutkan kemoterapi atau dapat pula bersamaan seperti kemoterapi disertai radiasi atau radiasi plus hormonal terapi. Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker dan diberikan secara sistematik. Obat anti kanker yang artinya penghambat kerja sel. Untuk kemoterapi bisa digunakan satu jenis sitostika. Pada sejarah awal penggunaan kemoterapi digunakan satu jenis sitostika, namun dalam perkembangannya kini umumnya dipergunakan kombinasi sitostika atau disebut regimen kemoterapi, dalam usaha untuk mendapatkan hasiat lebih besar.
Pemakaian obat-obatan baik tunggal kombinasi ini telah melalui penyelidikan mendalam diberbagai pusat kesehatan. Semua akibat yang bermanfaat (khasiat) serta dampak buruknya semua jenis kemoterapi sudah disahkan oleh Dep Kes dinegara yang bersangkutan, maka akan menjadi suatu regimen standart, sedangkan apabila masih dalam penelitian dipusat pengobatan kanker, belum disahkan disebut regimen kemoterapi dalam uji klinik (clinical trial).
Memahami sifat-sifat sitostatika serta penggunaannya, baik tunggal ataupun regimen kombinasi serta akibat baik dan buruk juga apa manfaatnya merupakan pekerjaan sehari-hari para dokter onkologi. Dan tugasnya pula untuk mengembangkan dan menyempurnakannya. RS Dharmais merupakan salah satu pusat kanker yang bertugas mengemban misi tersebut. Khususnya penerapannya pada kasus-kasus di
Bagaimana cara kemoterapi ?
Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik, sebagian besar diberikan dengan cara injeksi kedalam pembuluh baik vena, sebagian kecil dapat berupa tablet/capsul dan kadang-kadang ada yang diberikan subcutan atau suntik dibawah kulit, serta intratekal (diinjeksikan kedalam system syaraf) jarang sekali yang disuntikan ke otot. Apabila pasien diberikan suntikan intravena, seringkali digunakan kateter atau selang plastik kedalam vena untuk mencegah kerusakan vena serta mempermudah injeksi. Kemoterapi diberikan diberikan secara siklit, dapat secara mingguan, dua mingguan 3-4 mingguan. Pasien mendapatkan kemoterapi dosis tinggi diberikan dalam unit rawat inap. Kondisi pasien juga menentukan apakah dapat diberikan dirawat jalan atau rawat inap.
Apa akibatnya
Tubuh manusia terdiri dari organ-organ tubuh. Organ tubuh terdiri dari jaringan dan jaringan dari sel tubuh yang berubah atau mutasi menjadi ganas dan membelah terus terkendali dan menjadi besar mendobrak, merusak, jaringan sekitarnya dan akhirnya menyebar, bersarang diorgan lain dan mengulangi pertumbuhan seperti tempat semula. Sel kanker inilah yang menjadi target obat kemoterapi.
Akibat kemoterapi bermacam-macam tergantung jenisnya, dosis besar dan ganda mempunyai akibat akan lebih besar dan sebagainya.
Kemoterapi anti kanker akan menyebabkan sel kanker serta beberapa jenis sel sehat yang juga sedang membelah atau tumbuh mengalami kerusakan. Namun sel kanker akan mengalami kerusakan lebih parah dibanding kerusakan pada sel sehat. Setelah beberapa periode 1-3 minggu sel sehat pulih dan sel kanker juga akan pulih kembali namun mengalami kerusakan berarti, sehingga atas dasar inilah obat anti kanker dipergunakan. Untuk mencegah kerusakan permanent dari sel sehat, obat kanker tidak bisa diberikan sekaligus 4-8 siklus. Hal ini dimaksud untuk memulihkan sel sehat. Dilain pihak berangsur mengecilkan kanker sehingga akhirnya sel kanker menjadi sangat kecil tidak terlihat lagi dan bisa dihancurkan dengan sinar atau dihilangkan dengan operasi. Secara umum obat anti kanker mempunyai akibat terhadap sel kanker yang sedang cepat membelah itu, namun sel sehat yang cepat membelah pun termasuk kena akibat anti kanker tersebut. Diantara sel sehat yang terkena akibat adalah sel-sel darah dimana berfungsi memerangi infeksi, membantu pembekuan dan membawa oxygen keseluruh tubuh. Bila sel-sel darah terkena pengaruh, maka penderita akan gampang terkena infeksi, gampang memar dan serta mudah mengalami pendarahan. Demikian pula badan terasa lemah karena kurang energi yang dibakar oleh oxygen.
Sel-sel pada saluran cerna juga cepat membelah, sehingga akibat gangguan saluran cerna, pasien akan merasa tidak nafsu makan, mual muntah serta sariawan dan diare akibat rontoknya selaput lender mulut dan usus.
Rambut yang sedang tumbuh pun akan rontok, pertumbuhan terhenti, sementara haid menjadi tidak ada dan laki-laki sementara mengalami sterilisasi. Pada pusat kanker yang lengkap disediakan bank sperma untuk antisipasi apabilia terjadi sterilisasi permanent pada pria.
Untuk kemoterapi yang sangat agresif dimana kerusakan sel darah sangat berat, dipergunakan cangkok sum-sum tulang dari tubuh sendiri (autologus bone marrow tranplantation). Sel susm-sum tulang kita diambil dan disimpan dengan pengawet. Pada waktu kerusakan sel darah begitu berat akibat kemoterapi yang agresif, sel sum-sum tulang badan kita yang disimpan ditransfusikan kembali ketubuh untuk memulihkan kerusakan tersebut. Di Rumah Sakit Kanker “Dharmais” hal tersebut sudah dapat dilakukan. Pada prakteknya sehari-hari yang dikhawatirkan pasien terutama muntah, sariawan, nafsu makan hilang dan terutama wanita adalah kebotakan. Hal ini wajar, namun dengan penerangan dan persiapan lebih baik, antara lain pemeriksaan laboratorium berkala, obat anti muntah, obat nafsu makan serta obat-obat lain, semua dapat diatasi. Disamping itu gangguan tersebut tidak permanent akan pulih sebelum dilakukan siklus berikutnya.
Mengingat pengobatan kanker dengan kemoterapi memberikan efek samping yang cukup berat, sebelum mendapatkan kemoterapi pasien harus menjalani beberapa pemeriksaan agar tubuhnya tahan menghadapi akibat dari kemoterapi. Pemeriksaan awal tersebut ditetapkan oleh dokter onkologi medik, diantaranya pemeriksaan darah lengkap, test fungsi liver dan lain-lain.
Apa manfaatnya?
Sampai saat ini tidak semua kanker mendapat manfaat dari kemoterapi.
Berikut ini rincian beberapa manfaat kemoterapi pada berbagai jenis kanker.
1. Kemoterapi sangat bermanfaat (karena dapat sembuh atau hidup lama).
· Penyakit Hodgkin
· Non Hodgkin limfoma jenis large sel
· Kanker testis jenis germ sel
· Leukemia dan Limfoma pada anak
2. Kemotarapi bermanfaat (karena dapat dikendalikan cukup lama, kadang-kadang sembuh)
· Kanker Payudara
· Kanker Ovarium
· Kanker Paru jenis small sel
· Limfoma non Hodgkin
· Multiple Mieloma
3. Kemoterapi bermanfaat untuk paliatif (dapat mengulang gejala)
· Kanker Nasofaring
· Kanker Prostat
· Kanker Endometrium
· Kanker Leher dan Kepala
· Kanker Paru jenis non small sel
4. Kemoterapi kadangkala bermanfaat
· Kanker Nasofaring
· Melanoma
· Kanker usus besar
Mengingat keterbatasan manfaat kemoterapi, maka digunakan kombinasi dengan cara pengobatan lain untuk mengambil masing-masing manfaat, yaitu:
- Kemoterapi adjuvant, kemoterapi yang diberikan sesudah operasi. Manfaatnya mengurangi kekambuhan local dan mengurangi penyebaran yang akan timbul.
- Kemoterapi neo adjuvant kemoterapi yang diberikan sebelum operasi manfaatnya adalah mengurangi ukuran tumor sehingga mudah dioperasi.
- Kemoterapi paliatif diberikan hanya untuk mengurangi besarnya tumor yang dalam hal ini karena atau lokasinya menggangu pasien karena nyeri ataupun sulit bernafas. Kemoterapi adalah suatu cara penobatan kanker yang sudah teruji, meski pun tidak dapat dihindari adanya efek samping. Penelitian-penelitian yang professional tentang kemoterapi dapat dimanfaatkan untuk pengobatan kanker dan mengeliminasi efek samping yang terjadi.
Rumah Sakit Kanker “Dharmais” selalu mengembangkan pengetahuan dibidang pengobatan penyakit kanker, termasuk pengobatan dengan kemoterapi.