Wednesday, February 11, 2009

why I'm still here

Agak termenung membaca ulasan Hermawan Kartajaya, pakar marketing dan branding di Kontan hari ini, memang sich ulasan itu sepertinya untuk iklan event MarkPlus inc-nya yang menampilkan Phillip Kottler class session ... 101 hari lagi katanya... menarik yang dia bilang bahwa Bank Danamon disebut sebagai a unique muti specialist bank. what a good phrase to describe Bank Danamon, I honestly luv it...and with humble to admit that it's true.

Tidak hanya dari segi bisnis, sebagai orang yang bekerja untuk mendukung agar suatu bisnis berjalan dengan baik dan sesuai dengan regulasi, maka we have to carefully examine what steps, procedures, requirements and so... yang bisa buat proyek tersebut lulus di mata para stakeholder termasuk dalam hal ini juragan regulator.

Kalau boleh jujur maybe that is one of many reason why I stay there for almost .... forever ..hehehe... dari masa gilang gemilang bank di bawah paket deregulasi 88...waitttt....I was not starting to work at that year, actually...at almost the end of the golden era, entering economic crisis in 98, passing economic crisis, and then masuk krisis lagi di tahun 2009 ini.

For whole years, I've been blessed by so many talented boss... gratefully they taught me at many different ways... it's true that my work place adalah tempat belajar (that's why mutasi pegawai di awal 2008 cukup tinggi, selain alasan khusus karena terbang ke tempat "tertentu", atau nggak kuat sama ritme kerjanya hingga langsung pergi, atau dibeli untuk apply keilmuannya di tempat lain---but let me tell you my friend, those who's gone actually are not old players..hehehe...)

... tidak jarang the Bank did something that it has never been regulated before and doing some other odd but acceptable action.... been thru a lot: materiality transaction, conflict of interest transaction, right issues, mergers, recaps, employee options, stock split, reverse stock split or Kuasi Organisasi... hah ???? what's that??? believe me been thru a lot....

Setelah kurenung-renung mungkin itulah penyebab-nya...why I still stay...there's always new challanges to be learned and to be done.

almost everyone I know, selalu wonder why I'm still working there and never find out why.. but know I get it... working here makes my adrenaline ups and downs...deadlines, queries, opinions, debates, challanges... all are the factors...

But actually there's another reason which will make my whole above statement become gone wrong..... dont mention of salary or benefit man !!! it's all about your boss.

so if you someday found out that I'm not working there anymore then it will be caused by no more adrenaline or my boss gone bad..... it's your call !!!

Tuesday, February 10, 2009

unkown source: saat Tuhan mengatakan Tidak

Dapat email yang sangat Indah, sebenarnya udah berkali-kali terima email semacam ini, tapi mungkin kali ini rasanya lebih kena aja… sayangnya email ini tidak menyebutkan sumber kutipan… berikut  copy-paste dari untaian renungan yang cukup indah ….

 

Saat TUHAN katakan TIDAK...

 

Aku meminta kepada TUHAN untuk menyingkirkan PENDERITAANKU

TUHAN menjawab, TIDAK.

Itu bukan untuk Ku singkirkan, tetapi agar kau MENGALAHKANNYA

 

Aku meminta kepada TUHAN untuk menutupi KEKURANGANKU

TUHAN menjawab, TIDAK.

Jiwa adalah SEMPURNA, badan hanyalah SEMENTARA

 

Aku meminta kepada TUHAN untuk menghadiahkanku KESABARAN

TUHAN menjawab, TIDAK.

Kesabaran adalah HASIL DARI KESULITAN; itu tidak dihadiahkan, itu harus dipelajari.

 

Aku meminta kepada TUHAN untuk memberiku KEBAHAGIAAN

TUHAN menjawab, TIDAK.

Aku memberimu ANUGERAH. Kebahagiaan adalah tergantung padamu

 

Aku meminta kepada TUHAN untuk menjauhkan PENDERITAAN

TUHAN menjawab, TIDAK.

Penderitaan menjauhkanmu dari perhatian duniawi dan membawamu mendekat padaKU

 

Aku meminta kepada TUHAN untuk MENUMBUHKAN KEBERANIANKU

TUHAN menjawab, TIDAK.

Kau harus menumbuhkannya sendiri, tetapi Aku akan memangkas untuk membuatmu bersemangat

 

Aku meminta kepada TUHAN segala hal sehingga aku dapat MENIKMATI HIDUP

TUHAN menjawab, TIDAK.

Aku akan MEMBERIMU HIDUP, sehingga kau dapat menikmati segala hal

 

Aku meminta kepada TUHAN membantuku menghargai orang lain seperti TUHAN menyayangiku..

TUHAN menjawab, "Aaahhh, akhirnya kau mengerti"

HARI INI ADALAH MILIKMU, JANGAN SIA-SIAKAN.

 

Bagi dunia kau mungkin hanyalah seseorang, tetapi bagi seseorang kau mungkin dunianya.

Friday, February 6, 2009

Jaipongan identik dengan pornografi ?

terus terang agak bingung dengan komentar Tifatul Sembiring - PKS leader hari ini di detik com, karena katanya....
Kalau tari jaipong setahu saya sejarahnya itu di dalam tempat-tempat yang "negatif".

lalu menurutnya,
anjuran Gubernur Jawa Barat melihat dari sejarah jaipong itu sendiri.
Jaipong adalah tarian erotis dan diidentikkannya dengan tempat-tempat yang dikenal kurang baik.

memang sich... statement itu keluar sebagai tanggapan dari anjuran gubernur Jawa Barat yang meminta agar Jaipongan mengurangi unsur 3G - bukan jenis frequency atau hantaran data - singkatan dari goyang, gitek, geol.

terus terang si... yang bikin tercenung bukannya anjuran gubernur..secara pribadi setuju bahwa unsur 3G mesti dikurangi dalam Jaipongan.... tapi justeru komentar Tifatul mengenai erotis dan tempat negatif yang mesti diklarifikasi... secara dulunya ik mantan penari (biar ndutz begini..hehehe..) dan merasa nggak pernah menampilkan unsur erotis...

so mesti diusut dong, mengapa harus ada paradigma
Jaipongan identik dengan erotisme lalu dengan pornografi.

Kalo menyimak wikipedia, cikal bakal jaipongan sebenarnya adalah adanya unsur tari kerakyatan semacam tarian di ballroom, tarian pergaulan tanpa pakem tertentu. lalu berkembang berkat kreasi seniman Jawa Barat bernama Gugum Gumbira terhadap gerakan Ketuk Tilu.

Seperti yang dikutip dari harian Pikiran Rakyat oleh milis Kisunda, semula bangunan gerakan baru tersebut akan diberi nama oleh Gugum Gumbira sebagai Ketuk Tilu Perkembangan yang akan ditampikan pada suatu Festival Seni Rakyat, akan tetapi penamaan ini tidak disetujui oleh Panitia-nya dengan alasan bahwa Ketuk Tilu memang masih akan berkembang masih belum mati jadi penamaan demikian tidak perlu. Akhirnya diputuskan untuk dinamai Jaipongan yang merupakan plesetan dari Blaktipong yaitu tiruan dari suara kendang ketika dipukul.

Genre yang juga sempat aku ingat dari dasar gerakan Jaipongan...
Mundur-mundur
maju-maju
blaktingpong blaktingpong pletuk-pletuk
(Lalu disusul oleh suara gamelan)
Jaipong! Jaipong!
Jaipongan!

Yang menarik, sebagaimana juga aku setujui adalah statement Gugum bahwa...
Lho, tari saya dari awal sampai akhir, tidak ada 20% itu gerakan geol, gitek, goyang. Kalau saja ketiga unsur itu sedikit ada, itu bukan buat mendominasi gerakan. Tapi memang dalam tari rakyat unsur erotisme itu ada. Rasa erotis di mana-mana pun ada

selanjutnya Gugum berpendapat soal erotisme..
Konotasi atau sudut pandang erotis bagi saya adalah keindahan. Bukan yang mengarahkan kepada seks appeal. Sebab kalau yang disebut keindahan atau yang bisa mengusung kepada unsur erotis atau seks appeal bukan hanya goyang saya kira.
erotisme memang kodrati. Itu dari sananya, kita nggak usah malu-malu. Tapi memang kalau dalam pertunjukan, kita harus memberikan suatu edukasi atau tanda bahwa sejauh ini kita ini masyarakat yang sangat beradab. Ya, saya kira kalau ngomong goyang, ya, jalan juga goyang! Parfum juga bisa menimbulkan unsur erotis. Karena itu golongan elite kota besar lebih gila itu erotisnya, dari mulai parfum, sampai bedak, dan lipstik yang kalau semuanya kita cium,waaaaah! Belum lagi baju dan modelnya.Tapi tampaknya sekarang pengertian erotisme selalu diarahkan pada pornografi dan imbasnya bukan tidak mungkin sampai ke tari-tari rakyat.

Sebelum menutup tulisan ini, perlu disimak... bahwa jaipongan kreasi Bapak Gugum ini pada perkembangannya oleh Sanggar Tari di daerah Kaler alias Utara yaitu misalnya daerah Subang dan Karawang menjadi tarian Jaipongan gaya kaleran, dengan ciri khas keceriaan, erotis, humoris, semangat, spontanitas, dan kesederhanaan (alami, apa adanya).... dimana unsur tariannya terdiri dari ...
1. Tatalu
2. Kembang Gadung
3. Buah Kawung Gopar
4.Tari Pembukaan (Ibing Pola)
biasanya dibawakan oleh penari tunggal atau Sinden Tatandakan (seorang sinden tapi tidak bisa nyanyi melainkan menarikan lagu sinden/juru kawih)
5. Jeblokan dan Jabanan, merupakan bagian pertunjukan ketika para penonton (bajidor) sawer uang (jabanan) sambil salam tempel. Istilah jeblokan diartikan sebagai pasangan yang menetap antara sinden dan penonton (bajidor).

Nah..mungkin yang dimaksud oleh Pak Tifatul adalah Jaipongan yang ini khan? berarti bukan yang asal muasal dong ya Pak? yang ini hasil perkembangan dan bahkan posisinya masih current... terus terang waktu KKN di daerah Cariu/Jonggol dulu, sempet kaget juga liat jaipongan gaya begini (secara dulunya aliran Bandung-an)... very hot... sampe kita anak mahasiswa pada ngumpet karena dipanggil-panggil ama Tuan Rumah untuk ikut "bergoyang" dan "nyawer" bersama..hiyyyy...kaburrrrr....

well.. setelah membaca sendiri statement dari sang kreator Jaipongan vs Jaipongan ala kaleran ..
apakah Jaipongan memang identik dengan erotisme ?
apakah yang dimaksud adalah erotisme yang mengundang ?
Jaipongan yang mana yang memang mengundang?
silahkan beropini kalau begitu ...

sementara....ayukkk goyang duyu.... di-gitek-di-gitek..di-geol...asyiiikkk...
(hush!!! ntar kena pasal erotisme lagi !!! hihihi...ampun Pak...)

Sunday, February 1, 2009

told you !!!

hate to say this... but today I did it many times ... along with 'geblek' (sorry to say)....but well ...told u guys...told u....

just hate to see somebody not listening to your warning, not listening to your opinion. and when everything goes wrong.... well u know whose to blame..and definitely not me...sorry...or should I say bless me for that.... well what can I say...it's Allah will...

told u !!!

You Make Me Feel Brand New, performed by Phil Perry

My love,
I'll never find the words my love,
to tell you how I feel my love.
Mere words, could not explain.

Precious love,
You held my life within your hands,
created everything I am,
you tought me how to live again.

Only you,
came when I needed a friend,
believed in me through thick and thin,
this song is for you,
filled with graditude and love...

(Chorus)

God bless you,
you make me feel brand new,
for God bless me with you,

you make me feel brand new,
I sing this song 'cause you,
you make me feel brand new.

My love,
When ever I was insecure,
you built me up and made me sure,
you gave, my pride, back to me.

Precious friend,
In you I'll always have a friend,
your someone who I can depend,
to walk a path that sometimes bends.

Without you,
Life has no meaning or rhyme,
like notes to a song out of time,
how can I repay,
you'll find heaven,faith and me...

(Chorus)
God bless you,
you make me feel brand new,
for God bless me with you,
you make me feel brand new,
I sing this song for you

Pesona Edensor


mengapa judulnya tidak Edensor yang mempesona? karena di buku itu kerap kutemukan kata memesona, jadi penasaran ... yang bener mempesona atau memesona, ya? mesti check di KUBI nich.


Sebenarnya buku ini lebih tipis dari 'Laskar Pelangi' tetapi lebih tebal dari 'Sang Pemimpi' tapi kecepatan aku membaca-nya lebih pendek dari pada buku ke-2 nya... ternyata isinya cukup menantang,mengajak liar, seolah-olah aku, si pembaca turut bersama-sama Ikal dan Arai mengurai perjalanan ala backpacker menembus daratan Eropa, merambah Rusia yang dingin dan tak bertuan, bahkan sempat ke Sisilia Tanah Mafia lalu menyebrang ke Afrika... sampai-sampai aku bertanya-tanya, ini Novel atau cerita perjalanan seseorang ya???? asyik banget ..lebih menantang dari Sang Pemimpi (secara Sang Pemimpi adalah luapan pengalaman masa akil baligh)....


Dengan membaca Edensor, aku jadi merasa bahwa hidup memang bukan suatu kebetulan, melainkan suatu perjalanan yang telah tercatat dalam kalam...hidup yang kita susun bak puzzle bak mozaic satu per satu menjadi gambaran utuh dan sambung menyambung.... keren banget.... four thumbs up... ama kaki-kaki sekalian hehehe....
so.... Pa!!!! kapan kita backpacking-an ke Europe? hehehe.....


(oya ... picture image dari buku Edensor disitir dari situs-nya penerbit Mizan)