Sunday, February 25, 2007

Tragedi Levina 1

Belum lagi usai cerita terbakarnya kapal penumpang yang menewaskan 20 penumpang.

Kini ketika ada pemeriksaan forensik & Tim kesehatan lagi-lagi kapal itu makan korban.

1 tewas 2 kritis 3 hilang. memangnya nggak dibagi pelampung ya? nggak ngerti !

Masya ALLAH what 's wrong?

Friday, February 23, 2007

Eramono song - Api Asmara?

nyari-nyari lagu ini, kok nggak ketemu-ketemu ya...
judulnya juga lupa...tapi liriknya kira-kira begini:

Selembut temaram rona memerah
terbawa angin senja
Dalam rekat mesra menyambut malam
hasrat pun membahana
tak kunjung padam

sehangat cintamu yang kau tuangkan
membuat ku kepayang
lepas melambung jauh ke angkasa
menjadi saksi bagi kita
dibuai api asmara

yang menghangatkan
__ rasa dalam angan
menghiasi pucuk-pucuk asmara
di relung jiwa
___dahaga
bahtera cinta
kita...

sejujurnya cinta yang kita bina berdua
sepanjang jalan
merupakan langkah awal
bagi hari esok yang terbentang
__lupa lagi

Dekat dengan ... MU

dekat?
bukan!
mungkin bukan dekat,
karena ENGKAU ada dimana-mana...

berjarak?
tidak!
tidak berjarak,
karena ENGKAU bahkan lebih dekat dari apapun...

ENGKAU meliputi segala sesuatu...

dan untuk dekat dengan - MU
ternyata tidaklah sulit ...

karena dengan dekat,
kurasakan bahagia yang tak terperikan,
kesejukan di relung-relung hati,
damai ...
indah ...
nyaman ...
tidak ada lisan yang bisa menyamai rasa itu ...

ya ALLAH,
izinkan aku yang hina ini untuk jatuh cinta pada MU
karena kepada MU tak ada kekhawatiran untuk disakiti ...
karena hanya ENGKAU pemilik segala MAHA ...
Maha Pengasih ... ar Rahman
Maha Penyayang ... ar Rahim

hidupkan aku selalu dalam cinta MU.
matikan aku dalam lingkup kasih MU.

Friday, February 16, 2007

RD 7 - Post Ops Finale (hopefully)

akhirnya... habis juga gas di mata...fuihhhh... alhamdulillah...

kondisi mata juga makin membaik, tadinya mata bagian luar babak belur seperti abis digebukin gitu... warnanya merah keunguan... belum lagi bagian mata yang warna putih juga kemerahan.
sekarang udah lumayan, meski secara fisik masih ada pembengkakan. tapi dari segi sight ada kemajuan dibanding sehabis pertama operasi.

memang, waktu selesai operasi, pandangan mata gelap karena dihalangi gas, lama kelamaan gelembung gas menipis menyisakan jangkauan pandang yang belum begitu fokus... mirip kalau kita ngintip di lubang pintu kamar hotel.

cuma karena biasa tidur telungkup, belum berani tidur dengan muka menghadap ke atas, cenderung pusing malah... semoga terus membaik ya ALLAH

praktis dari operasi tanggal 31 Januari 2007 terus proses pemulihan makan waktu sampai 16 hari-an.

Thursday, February 15, 2007

RD 7 - Post Ops

Aku bangun di tempat tidur ruang observasi tadi, suara detak jantungku cukup keras untuk ruangan yang lengang itu.. alhamdulillah Resiko pertama ternyata telah kulewati.
ku gerak-gerakkan kakiku... ku raba mata kananku yang telah diperban... kepalaku rasanya pening ... tenggorokanku kering...

Mama dan Aa menghampiriku... aku haus sekali... aku kemudian minum ... dan dipindahkan ke ruang perawatan ... hari yang panjang pun dimulai ... telungkup dalam waktu 2 minggu !

kesabaranku mulai diuji... bukannya nggak kesel... di hari ke-12, itu puncaknya aku KESAL... BETE...tapi aku harus bisa sabar....

RD 6 - Virectomy alias bedah mata 2

tiba-tiba aja aku sakit perut... mual ... wah ternyata ops bisa juga bikin orang grogi ya? aku diizinkan untuk ke toilet, melewati Ruang Tunggu keluarga Pasien... Aa, Papap & Ud menatapku dengan heran...
setelah selesai, aku masuki lagi ruangan tadi dengan perasaan lega... seseorang berperawakan besar menghampiriku dan memperkenalkan dirinya sebagai asisten dokterku, lalu dia mulai melakukan sesuatu yang paling aku benci which is mencari urat nadi. Akhirnya setelah gagal 1 kali dia berhasil melakukannya dengan komentar bahwa nadiku lebih menyukai jarum halus.
Setelah sang asisten pergi seorang suster menghampiriku dan meminta izin untuk menggunting bulu mata kananku. tak lama kemudian diajaknya aku ke K3.
K3 dimaksud adalah OR-nya, di ruangan yang luasnya 1/9 dari ruangan observasi tadi terdapat kursi recline di tengah berikut perintilan alat medis & dan sebuah tv yang telah standby di kiri atas kaki kursi.
Di dalam kamar itu selain aku, asisten dokter, 1 perempuan, dan suster pengantar, ada seorang lagi yang memperkenalkan dirinya sebagai ahli anestesi, whom I asked him a silly question "apakah selama aku tidur, aku bisa merasakan proses operasi?" sang anestesi tertawa dan said bahwa pertanyaanku itu jarang-jarang ada, then he said that if I sleep well then I will feel nothing (meanwhile sang asisten dokter dengan cekatan memasang semacam sabuk untuk detak jantungku, cincin dengan penutup di jari tangan dan kakiku yang menghasilkan bunyi detak jantung ...tut...tut...tut... kemudian ia memasukkan something lewat lubang nadi jariku), then anestesi itu asked me one question "where do you live?" aku dengan sigap menjawab, pertanyaan kedua dia ajukan...tepatnya sich mungkin bukan bertanya tapi konfirmasi aku tertidur atau tidak... aku sich maunya jawab tapi telinga rasanya tersumbat dan mulut tak bisa digerakkan, lalu... aku nggak ingat apa-apa lagi.

RD 6 - Virectomy alias bedah mata 1

Nggak pernah terlintas sedikitpun that di suatu waktu aku harus menjalani ops…bedah untuk mata pula. Alhamdulillah 2 jagoanku pun terlahir melalui proses normal tanpa keterlibatan seorang anestesi pun. Dan ketika taqdir itu menunjukku maka tak ada pilihan selain menjalaninya.

Dengan diantar papap, Aa & adekku, aku pasrah berjalan ke lt 5 ged JEC.
Seorang suster menemuiku & meminta ku ganti pakaian. dr ruang ganti dimintanya aku untuk masuk ke sebuah ruangan besar, di tengah ruangan itu aku lihat segerombolan medis dengan rambut dan separuh muka tertutup sedang menyiapkan sesuatu. tepat di depanku ada 4 tempat tidur. satu tempat tidur yang ada di kiri depanku dipisahkan dengan sekat tirai dari tempat tidur yang lain. di sebelah tempat tidur yang rupanya diperuntukan untukku itu ada lemari kaca yang penuh dengan alat-alat medis. ku sapu pandanganku ke seluruh sisa ruangan...tidak ada....ya...tidak ada sosok asing lain...berarti memang belum waktu ku khan ya ALLAH?

Suster tadi memintaku untuk merebahkan tubuhku di tempat tidur paling kiri tadi. Didekatnya ada jendela dan 2 pintu kaca pemisah, rupanya ruang ini hanya ruang observasi, transit sementara karena jendela & kaca tsb hanya pemisah dr 3 kmr-yg ku asumsikan sbg kmr ops.


Tiba-tiba aku jadi kesal kenapa doyan banget sama ER or Grey's Anatomy. bikin aku berpikir yang nggak-nggak.

RD 5 - To Tell Others

Well, nyatanya memang harus di-ops, ya di-ops saja.

Mata ini milik-Nya, jadi kalau memang DIA mau apa-apain ya … itu memang milik-Nya, kita mau apa?

kebingungan ku Cuma bagaimana cara menyampaikan ini ke keluarga… mama terutama… aku sedih justeru karena orang yang menangisiku, aku sedih karena aku takut anakku tidak terdampingi… tapi karena resiko operasi dengan tidak tidak operasi sama saja hasilnya… aku lebih baik berupaya untuk mengambil langkah operasi… after all mungkin ini yang harus kujalani…yang penting aku tawakal menjalaninya….

Aku melihat bahwa ini semua hadiah ALLAH kepadaku, tanda cinta-Nya padaku, ujian kepasrahanku, semoga saja upayaku memperoleh cinta-Nya tidak sia-sia…..

RD 4 - Second Opinion (27 Jan 2007)

Meskipun rada traumatic dengan pemeriksaan sebelumnya, guwe memutuskan untuk ambil 2nd opinion.

Sabtu, 27 Januari 2007, guwe ke Jakarta Eye Center, ketemu dengan dokter (kayaknya dia tuch inherit dokter senior disitu dech) dokter-nya masih muda, sosoknya ngingetin sama dr.Rado di serial Intan-RCTI… sampai2 guwe mau bilang begini “dok…dok…titip salam buat Rado, ya…” ech rupanya pikiran guwe sejalan dengan si Aa, yang keluar dari ruangan itu langsung bilang bahwa dokter tadi mirip Rado…hehehe…ada-ada aja.

Dokter “Rado” lagi-lagi menyarankan guwe untuk ketemu colleague-nya yang spesialis Retina. Praktis dari jam 11 pagi itu guwe sama Aa udah kayak pemilik klinik karena harus nunggu jam praktek berikutnya yang sore jam 3-an (dokternya baru datang jam 4.30, karena ikut seminar dulu)…nasib… Dokter yang kedua ini, sama informative-nya dengan dr.Rado, tipikal dokter sekarang yang mau bagi ilmu. Setelah dikasi penjelasan bahwa memang nggak ada upaya lain selain operasi… aku disodori bahan bacaan sekaligus “perjanjian maut” untuk dipelajari oleh ku, dengan sigap dia juga menyodorkan no HP-nya, meskipun dalam tempo yang singkat aku harus ops, tapi dia bilang kapanpun aku bisa, dia bisa. Dokter ini bilang bahwa hasil ops 80%... selebihnya tergantung pada konsisten-nya aku untuk sanggup telungkup selama 2 minggu.


RD 3 - alternative medic (26 Jan 2007)

Jumat itu, guwe balik ke kantor dengan bingung, akhirnya gw sosialisasikan itu dengan my direct supervisor - rada nggak tega juga mengingat senin-nya dia mau cuti. I call my father to ask his help in seeking spiritual advisor who said that If I have doubt I should try to meet alternative medic - but then he said that I have to ask HIS HELP by Zikir ya Bashir (MAHA MELIHAT) – which then resulted HE shows me everything.

In the afternoon, I met other professor (another alternative medic) whom strongly recommend me not to take the ops otherwise I will be blind (ya ALLAH how come he was so sure of this).

RD 2 - First Check (26 Jan 2007)

Dengan penasaran, guwe nanya dong sama tuch dokter berdua… dokter itu malah bilang that I shouldn’t be worried, its their problem to worry. Karena mereka tinggal ngobatin aja dan guwe tinggal terima beres, dia Cuma bilang kalo retina guwe luka dan harus diperbaiki kalo nggak resiko-nya guwe akan kehilangan penglihatan.

Apa-apaan ini? Mata-mata guwe, kok dia nggak kasih kesempatan untuk berpikir, jelasin dengan mendetail, kasih tahu konsekuensi-nya apa, operasi khan bukan tindakan ringan, ketika gue Tanya berapa % keberhasilannya, dia jawab 100% dengan yakin karena dia bilang udah ketahuan kok penyakitnya apa… dia langsung kasi opsi untuk di-ops hari Selasa atau Kamis, dan masuk 2 days earlier, ketika guwe Tanya berapa lama pemulihan, dia bilang at least 2 hari di RS setelah itu langsung pulang…. Waktu ku bilang pikir-pikir, dia bilang terserah guwe kalau blind emang kantor mau tanggung? Terus terang, guwe merasa dipojokkan, sendirian, dan terpedaya …. Setelah pembicaraan panjang itu, akhirnya kuputuskan untuk meminta pengantar dari dokter itu untuk di-ops Kamis.

RD 1 - First Check (26 Jan 2007)

Setelah 2 minggu having trouble with my sight (something blocking my top sight - floating grey, and distract me when driving home at night & in parking lot), I decided to check my eyes di RS Aini. Jumat pagi itu, terpaksa bolos kerja setengah hari karena harus mengikuti proses pemeriksaan yang (ternyata jadi) panjang. Pertama diperiksa di dokter mata umum, dan disuruh nge-cek Jangkauan pandang mata (lupa nama test-nya apa) hasilnya ? sang dokter mata menyarankan untuk ketemu dokter ahli lain (which I later found out that) sang ahli dimaksud adalah ahli retina mata.
Sang dokter pertama bilang (tanpa memberikan penjelasan mendetail) bahwa kemungkinan ada gangguan retina and I should check it with her colleague, if the trouble could not be found then I should take CT-scan for the possibility of cancer, etc (hah ????). Setelah nunggu sang dokter selesai Jumatan akhirnya diperiksa, bokkkk… ini penyiksaan buat gue, emang sich painless tapi kebayang nggak, setelah mata qta ditetes, si dokter neropong belakang mata guwe, nggak keliatan juga terus dia teriak sama suster untuk diambilin something called “three mirror” ? ech disodorinlah lensa dengan ketebalan 10 cm ditempel begitu aja di mata guwe….OK guwe emang biasa pakai soft lens so anggap aja yang nempel itu contact lens, yang bikin masalah adalah si lens itu diudek-udek di mata guwe. Udah gitu dokter tsb discuss dengan dokter pertama dengan menggunakan istilah asing …oedema, vitreus macula, etc. bikin guwe takut banget...bersambung

Test Posting via email

mau ngetest seberapa canggihnya posting via email... asyik juga kalo emang lancar ya.... bisa ng-blog at any time duooonggg