Showing posts with label public services. Show all posts
Showing posts with label public services. Show all posts

Monday, January 10, 2011

Ada apa sich dengan Mulia?

Duuhhh... Ini faktor hamil, lupa dan U, campur jadi satu.

Secara emang gak pernah urusan sama yang namanya telkomsel, makanya mix sama gedung-gedung Menara Mulia, Wisma Mulia, dan Sentra Mulia.

Padahal one of my friend sempet juga nyasar, gw nyengir aja.. Nah sekarang malah ketimpe batunya... Halah....

Ceritanya mau ngurusin T-Flash sekaligus urusan ipar yang pengen BB bundling Telkomsel, pergilah ke salah satu gedung yang jadi customer care-nya Telkomsel... Udah jelas dong gak ke Sentra Mulia yang ada di Rasuna Said, secara gedung itu selain tempat kongkow-nya salah satu Teve swasta juga letak beberapa divisi bank Danamon.

Nah... Ini dia yang terjadi sekarang.... Dengan pedenya mau ke grapari telkomsel, malah nyasar ke Menara Mulia yang letaknya deket Crowne Plaza... Hahaha... Padahal mestinya ke Wisma Mulia yang letaknya sama-sama Gatot Subroto tetapi bersebrangan diagonally...karena letaknya di dekat Plaza Jamsostek... Halah...

Btw ini kali ke2 berhadapan dengan CS telkomsel, sebelumnya yang ada di Ambassador... Boleh dibilang.. Pelayanannya OK juga.... Cepat, ramah, dan understandable... Kecuali sales yang jual bundling BB... Gak ngerti kenapa dia mesti beberapa kali nyontek laptop dan nggak siap dengan pertanyaan sesimple: punya no telp yang di Ambas? Di SCBD? Di Semanggi?.... Secara bukan CS juga kali ya....

Nich Bocoran telepon ketiga tempat tersebut di atas ya biar gampang kalau nyari sale:
Ambassador 021 36901305
SCBD 021 515 5684
Semanggi 021 2553 9324

Sunday, July 4, 2010

Ghostbike | Ride of Silence

Sebenernya dapet email posting di bawah ini udah lama, dalam rangka cleaning mailbox, ternyata terselip email ini… mengingat ini adalah berita pers jadi pada hematnya, nggak ada salahnya untuk memposting di Blog ini, meski salah satunya berisi event yang sudah lewat, tapi point dari mem-publish news ini adalah sebagai unjuk rasa duka sebagai sesama Cyclist (meski amatir), rekan kerja (meski di tempat yang berbeda), dan juga sebagaimana disebutkan dalam News ini:

 

Memperingati para pesepeda yang tewas oleh kendaraan bermotor

mengkampanyekan pentingnya berbagi jalan

serta memperjuangkan hak-hak pengguna sepeda.  

 

Semoga segera terwujud jalur khusus bersepeda .............................

 

 

 

BERITA PERS

Dapat diterbitkan segera

 

Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, tidak kurang dari 12 orang pesepeda di seluruh nusantara wafat dalam kecelakaan jalan raya. Menjadi tragis di saat para pesepeda tersebut dengan berbagai alasan melakukan kegiatan sepeda harus berakhir hidupnya akibat kecerobohan dan kelalaian pengemudi kendaraan bermotor.

 

Sabtu, 12 Juni 2010 lalu menjadi salah satu hari kelabu bagi keluarga besar pesepeda Indonesia. Salah satu rekan pesepeda dari Rocketer's (Rombongan Kereta Bersepeda dari Tangerang Selatan), Adara Nagara (27 th) atau kerap dipanggil Aga, tewas saat bersepeda bersama anggota Rocketer's lainnya di Jl. Raya Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

 

Aga tewas akibat kelalaian sopir truk yang mencoba mendahului dua truk lain (dari perusahaan yang sama) sehingga menghabiskan badan jalan. Meskipun saat itu korban dan rekan-rekannya berada di jalur paling kiri serta menggunakan peralatan keamanan bersepeda lengkap, tapi akibat kelalaian pengguna jalan lain yang mengakibatkan kerasnya tabrakan, nyawa korban tak terselamatkan lagi.

 

Berkaca dari kasus tersebut, dan juga kasus-kasus kecelakaan jalan raya yang melibatkan para pesepeda lain sebelumnya, komunitas-komunitas sepeda di seluruh Indonesia akan melakukan seremonial untuk memperingati para pesepeda yang menjadi korban kendaraan bermotor tersebut. Di Jakarta seremonial ini akan dilakukan dalam bentuk “Bersepeda dalam Sunyi” atau Ride of Silence, penyalaan 1000 Lilin di Bundaran Hotel Indonesia, dan kemudian dilanjutkan dengan acara peresmian 'Ghostbike' di Taman Ayodya, Kebayoran Baru. Adapun cara tersebut akan diselenggarakan pada:

 

Hari                                          : Jumat, 18 Juni 2010

Waktu/Tempat/Acara            : 18.30-19.00  ~   Berkumpul di Bundaran HI

  19.00-19.30  ~  1000 lilin dalam hening & penyebaran flyers

                                                              19.30-20.00  ~  Ride of Silence menuju Taman Ayodya

                                                              20.00-20.30  ~  Meresmikan Ghostbike

                                                              20.30-selesai~  Diskusi terbuka dengan perwakilan instansi

     pemerintah (Dept. Perhubungan & Polri)

 

‘Ride of Silence’ adalah konvoy bersepeda dalam kesunyian untuk memperingati para pesepeda yang tewas oleh kendaraan bermotor, mengkampanyekan pentingnya berbagi jalan, serta memperjuangkan hak-hak pengguna sepeda. Pesepeda di sekitar 25 negara telah melakukan ‘Ride of Silence’ sejak tahun 2006.

 

Ghostbike’ adalah monumen bagi para pesepeda yang tewas karena kecelakaan di jalan sekaligus juga merupakan monumen perjuangan bagi hak-hak pesepeda di jalan. Lebih dari 20 negara di seluruh dunia di memajang ribuan ‘ghostbike’ berupa sepeda lengkap yang seluruhnya dicat warna putih di lokasi tempat terjadinya kecelakaan yang menewaskan para pesepeda tersebut. Namun karena satu dan lain hal, di Indonesia monumen tersebut akan diletakkan pada lokasi di mana lebih banyak masyarakat dapat melihatnya. Sepeda putih tersebut akan dilengkapi dengan plat berisi nama-nama para pesepeda di Indonesia yang tewas akibat kecelakaan di jalan.

 

Akan hadir dalam acara ini: ratusan pesepeda dari berbagai komunitas sepeda di Jakarta serta Walikota Jakarta Selatan, Syahrul Effendi.

 

Untuk Info lebih lanjut, hubungi:

Muchlis

Mobile: +62 813 1439 6149

Azwar

Mobile: +62 855 1029 927

Rivo

Mobile: +62 811 892 880

Lucy Iskandar

Mobile: +62 813 17 535353 | e-mail: lucy@b2w-indonesia.or.id

Rumah Sepeda Indonesia:

Jalan Ahmad Dahlan No. 20 Jakarta Selatan. Kode pos 12130.

Telpon: +62 (21) 912 66 555. Faks: +62 (21) 739 7548

 

Monday, April 5, 2010

Modus Baru Tele(phone) Marketer

Seorang lelaki, let’s say a telemarketer (T) dengan high tone, loud, and clear, also full of confidence dan berapi-api di sebrang telepon.  Di sisi sini,  aku yang lagi terengah-engah dikejar dead-line (gw), masih berusaha mencerna apa yang ditawarkan, sembari bersiap-siap say “No”

Actually kerap banget para tele marketer nelpon di jam-jam yang nggak manusiawi, tapi kadangkala gw masih berbaik diri-lah memposisikan diri bila ada di tempat mereka, kasian aja orang mau jualan, masa belum belum-belum udah ditolak. Biasanya masih dikasih kesempatan berbicara untuk beberapa waktu, meski lebih sering akhirnya ditolak juga penawarannya, at least I tried to listen, khan?

Kejadian juga just now, berusaha mendengarkan sepenuh hati, apalagi katanya, gw dapet hadiah gratis (apaahhh??? Hari ini gratis ?? nggak mungkin banget khan??) percakapan di bawah ini disarikan dari pembicaraan sebenarnya yang jauh lebih lama…

T        :  Selamat pagi Ibu ___ (menyebutkan nama kecil-ku, tumben nggak salah spelling), benar saya berbicara dengan Ibu ________ (menyebutkan nama lengkap-ku) ?

Gw     :   (dengan malas-malasan) benar !

T        :   Ibu, Selamat ya Ibu telah terpilih mendapatkan paket hadiah gratis dari A _____ S (dengan sumringah), Ibu menerima ini karena tercatat memiliki record yang baik dalam hal pembayaran kartu kredit Visa dan Master Card-nya.

Gw     :   (belum tergoda) oya, kok bisa ?

T        :   ini paket yang tidak bisa terlewatkan Ibu…bla..bla…bla…. (disebutkan lah bahwa gw bakal mendapat GRATIS kartu pendamping Visa dan Master sebagai discount card selama 10 TAHUN berikut deretan paket gratis yang menggiurkan dari mulai voucher 1 ticket pesawat route domestic berikut voucher menginap di hotel, semua paket gratis senilai 8 juta rupiah akan dikirimkan ke rumah, TANPA DIKENAI BIAYA APAPUN TERMASUK MEMBERSHIP…..)

Gw     :   (mulai tergiur tapi mulai curiga) dan saya harus bayar….. (dibiarkan menggantung…)

T        :   wahhh ibu bagaimana.. khan saya sudah bilang gratis bu! Cukup Ibu bayar pajak-nya sekali saja selama 10 tahun tidak akan diminta lagi (nah ini diaaaa…) dari keseluruhan paket sejumlah 8 juta, ibu cukup membayar pajak…. Bayar pajak loh bu..sebesar Rp.2 juta saja..dan pembayaran pajak ini bisa dibayar dengan kartu kredit dengan cara mencicil (pajak kok bisa dicicil? Jadi inget Gayus dech).

Gw     :   Nah! Saya bayar pajaknya kapan?

T        :   Ibu bayar sekali saja, bulan depan langsung kami debet.

Gw     :   Nggak salah mas ? saya khan belum pakai? Bukannya saya harus menerima dulu barangnya baru saya bayar pajak ya? Dimana-mana bukannya barang atau jasa dan pajak berbarengan datengnya? Jadi apa bedanya ini dengan membership ? saya kok ngelihatnya seperti bayar membership aja (eng..ing..eng…)

T        :   lho..lho..beda Bu! Ini bukan membership.. ini gratis !!! saya khan sudah bilang dari tadi kalo ini gratis !!

Gw     :   ach saya nggak liat bedanya, mas ! saya masih liat ini seperti membership kok… begini aja dech… mas kirim aja ke saya lewat email biar saya bisa pelajari…

T        :   Mana bisa begitu Bu! Kami tidak bekerja dengan cara itu, tidak ada brochures dll, ini voucher yang kita kirim setelah mendapat konfirmasi Ibu.

Gw     :   yah ! kalau begitu saya nggak mau terima paket-nya dech mas!

T        :   lho kok begitu ? tidak ada yang menolak Bu! Selama ini selalu diterima…

Gw     :   saya harus berbicara sama suami saya, apa dasarnya kalau begitu?

T        :   ya sudah kalau ibu tidak tertarik ! ..klik (Nah loh dia duluan yang tutup.. nggak ba bi bu lagi…)

Modus baru … iuran membership disamarkan dengan tagihan pajak.

Thursday, February 18, 2010

kecewa banget sama Imigrasi Jaksel

Baru aja terkagum-kagum dengan kantor pengurusan Visa Kedutaan China yang begitu rapi dan cepat-nya... terus mau bantu filing paspor buat ipar ..... berharap pelayanan Kantor Imigrasi Jakarta Selatan lebih meningkat .... secara 2 tahun lalu kesana, pelayanannya udah cukup memuaskan

 (http://catetansigeulis.blogspot.com/2008/11/pembuatan-paspor-untuk-anak-di-bawah.html), semestinya 2 tahun kemudian peningkatannya meningkat, harapan yang ternyata sia-sia belaka.

 

Senin awal minggu ini ke tempat itu untuk mengambil formulir pembuatan paspor baru, agak heran sebenarnya mengapa pada pukul 8 pagi, sudah sangat penuh, sampai tidak ada lagi sela untuk duduk.

 

Hari Rabu kembali lagi rencananya mau mengembalikan formulir....

 

biasanya, automated queue machine dinyalakan pada pukul 7.45, jadi kalau kita datang ke Kantor imigrasi dari pukul 7.30, maka paling tidak kita dapat nomor antri 10-an. Jadi kalau rata-rata orang menghabiskan 5 menit di loket, pada pukul 09.00, berkas sudah diterima dan kita tinggal kembali 2-3 hari berikutnya untuk difoto.

 

Tapi apa lacur ? ternyata hari itu automated queue machine rusak, sehingga kita diminta untuk menumpuk map-nya di depan loket ? berharap bahwa hanya itu antrian kita ? ooo.... tidak dong .... map-map itu kemudian diambil petugas, dibalik, jadi masih fair karena dirunut sesuai dengan kedatangan map... map itu lalu diberi stempel tanggal, diserahkan ke 2 sebelahnya.... dan loket itu nanti memanggil nama kita.... sudah selesai ? belum ! ternyata ketika nama kita dipanggil, formulir tadi telah diberi nomor dan dikembalikan, jarak waktu menumpuk map dengan jarak panggilan 1 jam saja !!! udah gitu nomor antrian 49 ?????!?!?!?!? sementara pemanggilan nomor baru dimulai pukul 08.30...jadi kapan selesainya yaaa, nunggu 2-3 jam lageeee???? padahal dari tumpukan map, separah-parahnya dapat nomor 25-an.... hemmm jadi curiga nggak sich, adakah map-map lain yang diselipkan di antara map-map kita?....

 

nggak heran, ruang tunggu kantor jadi sangat penuh, crowded, mana nggak ada AC-nya, jadinya malah membuat para pengantri berpikir untuk menggunakan jasa calo nggak sich?

 

Aduh-aduh Bapak-bapak/Ibu-Ibu yang di-imigrasi, saya sudah sebegitu bangganya dengan pelayanan di kantor Bapak/Ibu, sampai-sampai saya sering meng-encourage teman-teman saya untuk mengurus paspor sendiri di situ... kecewa banget melihat penurunan kualitas yang sangat signifikan.... untuk kantor pelayanan yang berada di daerah basah :-(  

 

Monday, December 14, 2009

wajib uji emisi untuk siapa ?

Baru-baru ini, Pemerintah DKI Jakarta mewajibkan seluruh kendaraan pribadi untuk ikut uji emisi, hal ini mengacu kepada Peraturan Daerah (Perda) No 2/2005 mengenai Pengendalian Pencemaran Lingkungan.

Sesuai dengan rujukannya, tentu uji emisi ini ditujukan untuk mengurangi tingkat pencemaran udara di Jakarta (is it?).

konsekuensi dari tidak dilakukannya uji emisi ini, adalah dilarang masuknya kendaraan yang tidak bersticker lolos uji emisi ke tempat parkir tertentu serta terhambatnya perpanjangan STNK mobil (is it ?).

pesimis ? ya iyalah ! yang ku lihat terus terang .. cuman perluasan proyek sana-sini...mengapa ?

mobil harus diuji di bengkel tertentu (kecuali yang beruntung dapat free test), terus yang lolos dikasih sticker (hemmm... percetakan), sebelum benar-benar lolos diperiksa sama bengkel-nya di tune up kalau perlu (duit lagiii), kalau nggak ada sticker ... bisa ditilang (yahhh objekan lagiii)....

berbagai pertanyaan timbul...

mengapa dimulai dengan kendaraan pribadi ? mengapa tidak dilakukan terhadap kendaraan umum, yang nota bene secara kasat mata aja udah keliatan berapa banyak kompor minyak yang dibawa sepanjang perjalanan.. kompor minyak? iya lah bow ! udah tebel, pekat, bau lagi, dan terhembus setiap bis atau angkot itu mengangkut penumpang...
pernahkah ada kewajiban dari pemerintah agar kendaraaan umum tersebut menggunakan bahan bakar gas ?

mengapa tidak segera difasilitasi dan ditambah armada busway? padahal busway jika saja digarap serius, bukan hanya mampu memindahkan keegoisan penumpang kendaraan pribadi-sehingga mau meninggalkan motor atau mobilnya di rumah dan lebih memilih busway, sehingga nantinya mampu menekan tingkat polusi yang ditimbulkan... sayang juga program busway nggak benar-benar digarap serius oleh pemerintah... padahal.. kapan lagi Jakarta punya transportasi terpadu ? hanya mimpi... sebagaimana mimpi para B2W-ers memiliki jalur sepeda khusus ? ah ! sama aja mimpi-nya.

yah hanya mimpi.....
....mimpi Jakarta yang hijau banyak pohonnya (himbau dong gedung-gedung dan rumah-rumah kembali berpohon.. gerakan lagi tuh yang namanya tanam sejuta pohon)...
... mimpi Jakarta punya transportasi yang bebas polusi....(*sigh*) coba liat aja sepanjang Rasuna Said sudah ada jalur rongsokan monorail yang nggak tau kapan mau dijadiin...terus trek KA yang error mulu... arggghhh...
...mimpi Jakarta bebas macet...hahaha.. banguuuuuunnnn.. nggak bakal kejadian...

Sunday, May 31, 2009

Jakarta punya bike lane dan Cigarette free ?




Mungkin satu saat nggak lagi jadi mimpi, Jakarta punya bike lane alias jalur sepeda... semoga...itu kira-kira (mungkin ya?) cita-citanya B2W sama komunitas sepeda ontel...yang menggelar kemeriahannya di Sudirman-Thamrin hari ini.


Seperti biasa, setiap akhir bulan jalur emas Jakarta menggelar Car Free Day, hari ini cukup meriah, nggak nyesel pergi kesana, selain gelaran tadi, Sudirman/Thamrin dihiasi pencanangan Ulang Tahun Jakarta Ke-482 tahun dan hari tanpa Rokok (nah ... kalo Jakarta tanpa rokok agak susah ya...lha orang yang ngerokok masih banyak kok yang melakukannya tanpa timbang rasa sama orang lain yang tidak melakukannya hmppgffhh..). sepanjang jalan jadinya rame dengan panggung resmi dengan penyanyi yang cukup terkenal (Nini Carlina...lumayan dapet Lagu, Welcome to my paradise, ST12 yang pake kamu..kamu..itu..., sama Terajana...goyang mang....)
Beberapa hari sebelumnya sempet nge-gosok Papap sama Mamah (baca: Aki n Ibu), secara khan .. aki punya sepeda belum dipake jauh... ech ternyata pada mau (and it seems that they want to do that again since Ibu jadi want to buy a bike too..hehehe...), iseng ngajak Daffa pagi-pagi..ech mau..bangunin Alfin juga langsung pada semangat..so....when the Hilmi's ready...following by the Ali's and the Nunung's.... lengkap sudah ..belum lagi the Surur's juga nyusul meski gak sempet ketemu...

Karena 2 kurcaci ikut, mama-nya jadi nggak bersepeda dari rumah... terpaksa bawa kereta yang menampung 3 sepeda. like usual, parkir di Sky Line, depan Starbuck/Burger King.
Cuman karena judulnya piknik .. jadi nggak full OR, lah Alfin gitu loh..baru jalan udah teriak-teriak, mama kecepetan, mama kelambatan..achhh...Alfin... mana Papa belum nyampe lagi... ech waktu lagi asyik bersepeda di bike lane buatan....dipanggil ama orang..pikirin kena apaan, gak taunya dapet hadiah dari B2W karena katanya make bike lane....asyyiiiikkkk......
Setelah di bunderan, muter balik ke arah monas, terus ke Sky line lagi .... tadinya mau cari bubur... Daffa udah nengok-nengok aja ke BK, katanya

"kok belum buka ya?"
terus ... gak lama ..
"Mah!, BK udah buka tuch Ma.... xixixixi...

secara karena bawa anak-anak, Papa agree dech untuk masuk BK
(padahal mama-nya nggak minta looo.... anak-anak juga nggak maksa...)
Akhirnya diputuskan untuk nongkrong dan anak-anak makan di BK, sambil nunggu sisa rombongan...




Yang lucu Om Ipik dong...secara dia nggak tahu kalo yang dia makan Onion Ring alias bawang bombay, dia pikir itu kentang...hehehe..Om Ipik khan segala sayur dia nggak suka (kecuali gado-gado), jadi semua jenis sayur disisihkan dari burger sebelum dimakan, nah...dengan santainya dia makan tuch Onion Ring..xixixi..waktu dikasih tahu, kaget dia?? hahaha!!!!
Yang bikin suprise ..ketemu mas Trust disitu..... dengan nafas terengah-engah .... katanya itu rekor barunya..dari Cimanggis menuju Thamrin....selamat ya Mas!..makan-makan dooonggg...hehehe...
Dari situ..ech Ibu kok ngajak Mama ke TA ???? katanya mau beli jilbab tempat langganan mama..halah!!! ya udah dianter juga ke Jacc, split dari Papa ama anak-anak...so Papa akhirnya bongkar sepeda dan bawa mobil pulang... Mama ikutan Aki dan Ibu.



Nggak kerasa di Jacc lama juga, Papa telpon mau makan dimana...oh iya ya..pantes lapar... akhirnya janjian ketemuan di Padang Sederhana di Benhil... hehehe...break even point nich... malah mungkin jadi nabung kalori ... OR nya seberapa..makan nya segimana..hehehe...







Tuesday, April 7, 2009

nggak Nyontreng bukan karena golput

Tanggal 9 April 2009, Indonesia punya hajatan besar untuk melakukan "contreng" bukan "coblos" para Calon Legislatif. Dari sejak cukup umur untuk ikutan Pemilu, dari Partai yang ikutan cuman 1 (karena yang 2 katanya cuman formalitas - itu menurut pengakuan para tokoh-nya waktu di acara 80 TVRI lho...) sampe berpuluh partai, bahkan sampai dengan pemilihan presiden untuk pertamakalinya di Indonesia. nggak pernah sekalipun, hajatan ini terlewatkan.
 
Buat guwe, pemilu adalah soal pilihan, maksudnya bukan pilihan antara memberikan suara dan tidak memberikan suara, tetapi pilihan untuk memberikan suara kepada partai tertentu. katakanlah yang terbaik dari yang buruk, atau bahkan yang terbaik di antara yang buruk-buruk (bisa dibedakan khan?). Dan golput bukan pilihan. guwe nggak bangga kalau harus golput, bagaimana juga guwe bisa nyalahin orang-orang yang duduk di Senayan nanti, padahal guwe nggak punya andil apapun terhadap keberadaan mereka.
 
Pilihan sudah ditetapka, but.. well, anyway, nasib berkehendak lain...kayaknya untuk kesempatan kali ini guwe ama suami (khususnya guwe sich) merasa kecewa karena sampai dengan H-2 nggak ada kepastian kita bisa ikut contreng atau nggak... sesuai keterangan panitia, nama kita berdua berikut 5 orang lainnya (2 new voters dan 3 existing voters) tidak ada di DPT.
 
lucu dan ironis, pertama karena selama ini cuman baca doang kasus kayak gini, terus kedua DPT itu (katanya) disusun sama dengan pemilihan tahun 2004. lha ??? kita ber-5 ini  DULU terdaftar di DPT 2004 kok tapi di DPT 2009 jadi tidak ada? kemana kita? kemana akan hilangnya suara kita nich?
 
katanya bisa lapor ke Kelurahan ... tapi kok kastanya lagi kalo di DPT nggak ada tetep aja nggak bisa... anehhhh.....
 
*diposting_dengan_keadaan_mangkel_karena_potential_nggak_bisa_nyoblos_ech_nyontreng*
 

Friday, February 6, 2009

Jaipongan identik dengan pornografi ?

terus terang agak bingung dengan komentar Tifatul Sembiring - PKS leader hari ini di detik com, karena katanya....
Kalau tari jaipong setahu saya sejarahnya itu di dalam tempat-tempat yang "negatif".

lalu menurutnya,
anjuran Gubernur Jawa Barat melihat dari sejarah jaipong itu sendiri.
Jaipong adalah tarian erotis dan diidentikkannya dengan tempat-tempat yang dikenal kurang baik.

memang sich... statement itu keluar sebagai tanggapan dari anjuran gubernur Jawa Barat yang meminta agar Jaipongan mengurangi unsur 3G - bukan jenis frequency atau hantaran data - singkatan dari goyang, gitek, geol.

terus terang si... yang bikin tercenung bukannya anjuran gubernur..secara pribadi setuju bahwa unsur 3G mesti dikurangi dalam Jaipongan.... tapi justeru komentar Tifatul mengenai erotis dan tempat negatif yang mesti diklarifikasi... secara dulunya ik mantan penari (biar ndutz begini..hehehe..) dan merasa nggak pernah menampilkan unsur erotis...

so mesti diusut dong, mengapa harus ada paradigma
Jaipongan identik dengan erotisme lalu dengan pornografi.

Kalo menyimak wikipedia, cikal bakal jaipongan sebenarnya adalah adanya unsur tari kerakyatan semacam tarian di ballroom, tarian pergaulan tanpa pakem tertentu. lalu berkembang berkat kreasi seniman Jawa Barat bernama Gugum Gumbira terhadap gerakan Ketuk Tilu.

Seperti yang dikutip dari harian Pikiran Rakyat oleh milis Kisunda, semula bangunan gerakan baru tersebut akan diberi nama oleh Gugum Gumbira sebagai Ketuk Tilu Perkembangan yang akan ditampikan pada suatu Festival Seni Rakyat, akan tetapi penamaan ini tidak disetujui oleh Panitia-nya dengan alasan bahwa Ketuk Tilu memang masih akan berkembang masih belum mati jadi penamaan demikian tidak perlu. Akhirnya diputuskan untuk dinamai Jaipongan yang merupakan plesetan dari Blaktipong yaitu tiruan dari suara kendang ketika dipukul.

Genre yang juga sempat aku ingat dari dasar gerakan Jaipongan...
Mundur-mundur
maju-maju
blaktingpong blaktingpong pletuk-pletuk
(Lalu disusul oleh suara gamelan)
Jaipong! Jaipong!
Jaipongan!

Yang menarik, sebagaimana juga aku setujui adalah statement Gugum bahwa...
Lho, tari saya dari awal sampai akhir, tidak ada 20% itu gerakan geol, gitek, goyang. Kalau saja ketiga unsur itu sedikit ada, itu bukan buat mendominasi gerakan. Tapi memang dalam tari rakyat unsur erotisme itu ada. Rasa erotis di mana-mana pun ada

selanjutnya Gugum berpendapat soal erotisme..
Konotasi atau sudut pandang erotis bagi saya adalah keindahan. Bukan yang mengarahkan kepada seks appeal. Sebab kalau yang disebut keindahan atau yang bisa mengusung kepada unsur erotis atau seks appeal bukan hanya goyang saya kira.
erotisme memang kodrati. Itu dari sananya, kita nggak usah malu-malu. Tapi memang kalau dalam pertunjukan, kita harus memberikan suatu edukasi atau tanda bahwa sejauh ini kita ini masyarakat yang sangat beradab. Ya, saya kira kalau ngomong goyang, ya, jalan juga goyang! Parfum juga bisa menimbulkan unsur erotis. Karena itu golongan elite kota besar lebih gila itu erotisnya, dari mulai parfum, sampai bedak, dan lipstik yang kalau semuanya kita cium,waaaaah! Belum lagi baju dan modelnya.Tapi tampaknya sekarang pengertian erotisme selalu diarahkan pada pornografi dan imbasnya bukan tidak mungkin sampai ke tari-tari rakyat.

Sebelum menutup tulisan ini, perlu disimak... bahwa jaipongan kreasi Bapak Gugum ini pada perkembangannya oleh Sanggar Tari di daerah Kaler alias Utara yaitu misalnya daerah Subang dan Karawang menjadi tarian Jaipongan gaya kaleran, dengan ciri khas keceriaan, erotis, humoris, semangat, spontanitas, dan kesederhanaan (alami, apa adanya).... dimana unsur tariannya terdiri dari ...
1. Tatalu
2. Kembang Gadung
3. Buah Kawung Gopar
4.Tari Pembukaan (Ibing Pola)
biasanya dibawakan oleh penari tunggal atau Sinden Tatandakan (seorang sinden tapi tidak bisa nyanyi melainkan menarikan lagu sinden/juru kawih)
5. Jeblokan dan Jabanan, merupakan bagian pertunjukan ketika para penonton (bajidor) sawer uang (jabanan) sambil salam tempel. Istilah jeblokan diartikan sebagai pasangan yang menetap antara sinden dan penonton (bajidor).

Nah..mungkin yang dimaksud oleh Pak Tifatul adalah Jaipongan yang ini khan? berarti bukan yang asal muasal dong ya Pak? yang ini hasil perkembangan dan bahkan posisinya masih current... terus terang waktu KKN di daerah Cariu/Jonggol dulu, sempet kaget juga liat jaipongan gaya begini (secara dulunya aliran Bandung-an)... very hot... sampe kita anak mahasiswa pada ngumpet karena dipanggil-panggil ama Tuan Rumah untuk ikut "bergoyang" dan "nyawer" bersama..hiyyyy...kaburrrrr....

well.. setelah membaca sendiri statement dari sang kreator Jaipongan vs Jaipongan ala kaleran ..
apakah Jaipongan memang identik dengan erotisme ?
apakah yang dimaksud adalah erotisme yang mengundang ?
Jaipongan yang mana yang memang mengundang?
silahkan beropini kalau begitu ...

sementara....ayukkk goyang duyu.... di-gitek-di-gitek..di-geol...asyiiikkk...
(hush!!! ntar kena pasal erotisme lagi !!! hihihi...ampun Pak...)

Monday, January 5, 2009

detikFinance: Cimahi Jadi Basis Industri Animasi

Senangnya mendengar one of my hometown makin maju …

 

 

---------------------------------------

Selasa, 23/12/2008 10:44 WIB
Cimahi Jadi Basis Industri Animasi
Suhendra – detikFinance

---------------------------------------

 

Jakarta - Ketergantungan Indonesia terhadap konsumsi produk animasi (kartun) asing nampaknya sebentar lagi akan berkurang. Pemerintah akan mengembangkan industri animasi dalam negeri, dimana Kota Cimahi ditetapkan sebagai basis kota pengembangan industri Animasi.

"Sedang dikembangkan pusat pengembangan industri animasi di Cimahi bekerjasama dengan Pemerintah Kota Cimahi," kata Sekjen Departemen Perindustrian Agus Tjahajana, dalam acara pemaparan kinerja industri tahun 2008 di Departemen Perindustrian, Jakarta, Selasa (23/12/2008).

Menurut Agus, penetapan Kota Cimahi sebagai basis kota pengembangan industri animasi tidak terlepas dari regulasi pemerintah terkait kebijakan industri nasional (KIN), yang merupakan penjabaran dari PP No 28 tahun 2008 mengenai KIN.

Produk animasi ditetapkan oleh pemerintah sebagai bagian dari industri kreatif informasi dan komunikasi diantaranya termasuk software, animasi, dan konten.

"Industri kreatif informasi dan komunikasi telah ditetapkan sebagai industri prioritas khususnya industri animasi," jelas Agus.

Industri kreatif animasi merupakan cabang dari industri telematika yang diperkirakan sampai akhir tahun 2008 ini mengalami pertumbuhan 12,7%. Pemerintah sudah mencanangkan tahun 2009 sebagai tahun ekonomi kreatif Indonesia.

Seperti diketahui di negara-negara maju pusat-pusat industri kreatif termasuk perfilman sudah sangat mengakar misalnya India terkenal dengan kota perfilmannya yaitu Bollywood, AS terkenal dengan Hollywood dan lain-lain.

Selama ini Indonesia terlalu banyak diserbu dengan produk-produk animasi asing termasuk paling banyak dari Jepang seperti Doraemon, Sailormoon dan lain-lain. Untuk langkah awal Departemen Perdagangan telah mengembangkan produk animasi Kabayan yang sudah tampil di stasion televisi milik pemerintah.(hen/qom)

Sisminbakum, nasibmu kini ...

Break news … sisminbakum disita … waks !

Terus gimana urusan guwe nich … gemes !!!

 

Ech..ech..bukan maksud menghalangi maksud baik para pembasmi koruptor, the main idea here  …. Siapkah orang-orang departemen situ SEGERA meng-handle urusan yang terbengkalai ? kenyataannya TIDAK ! bayangin aja urusan AOA kantor guwe dipropose sejak Oktober baru rampung di Desember…ihik !!!! apalagi sekarang ….

 

Wednesday, December 3, 2008

Nyoba Kopaja P 20

males banget nge-gym hari ini, so langsung pulang, dan sebagai gantinya iseng jalan kaki ke ujung Mega Kuningan (hey..Di negeri orang aja dengan senang hati mau jalan..kenapa disini males?) it takes 15 min actually.

udah sampe halte busway, iseng lagi naek Kopaja P20. Kopaja ini dulu most wanted vehicle lho... tapi sejak ada busway, pamor-nya jadi menurun, dulu kalo nyetop P20 mesti gigit jari karena selalu penuh, sekarang kalaupun berdiri di daerah Mampang mesti dapet tempat duduk...and that exactly what I was doing. ongkosnya 2500 jauh dekat, beda 1000 dengan busway, padahal busway udah pake AC cuman karena mesti pake nunggu. it takes 30 min to Pomad.

dari Pomad, timbul lagi keisengan lain..hehehe...walking to my home take 5 min.

hehehe lumayan dech ... sampe rumah berkeringet abis...langsung mandi...yukkkk...

Lelucon Punya Indosat (Go Green)

Sebenarnya dari dulu nggak pernah komplen sama yang namanya operator telepon, cuman nich hari (actually 3-4 bulan ini dink) Indosat kasih joke lucu... dalam rangka kampanye "Go Green" para pelanggan pasca bayar dihimbau untuk mengubah layanan billing-nya dari "kertas" ke "tanpa kertas"

bukannya nggak tertarik dari sejak kampanye ini diluncurkan, dengan senang hati udah pengen ngerubah ke paper less biling ...
tapi entar dulu ... simak dech cara pengubahannya:
1. Pelanggan registrasi di Galeri atau Call Center
2. Informasi Passkey akan dikirimkan ke Email Pelanggan
3. Pelanggan konfirmasi passkey dengan SMS ketik BM (spasi) passkey kirim ke 777
4. Pelanggan menerima SMS dari 777 bahwa bill email sudah aktif.

pertanyaan please...
ada cara yang lebih ribet lagi nggak ya?
males banget ...
pake acara mesti dateng ke Galeri segala kayak gak pernah ada antrian aja, option-nya nelpon ke call centre .. kayak sering sukses aja ngubungin operator-nya ....
kenapa nggak via email aja sich? nanti verifikasi nya lewat HP... Oh..Oh...Oh... ya...aku tahu jawabannya...
kalau bisa susah .. kenapa mesti dibikin gampang :P
iya khan...


Baca: keluhan dari pelanggan Pasca Bayar yang tidak pernah terperhatikan kesejahteraannya mengingat operator-nya lebih senang berlomba-lomba rebutan perhatian "floating caller" alias nasabah mengambang ibarat voter di pemilu aja...

Sunday, November 23, 2008

Konversi minyak tanah ke Gas

 Nggak tahu siapa yang salah dan mana yang benar.

 

Versi media:

Konversi menyusahkan rakyat

Kerap menimbulkan kebakaran karena gas meledak dll.

 

Versi Abang tukang Mie Ayam di Babakan Setu:

Katanya, untuk safety memang harus ber-investasi agak mahal karena harus beli kompor baru dan pipa/selang yang dipakai harus bagus supaya  nggak gampang bocor dan menimbulkan efek yang enggak-enggak. Tapi dari segi hemat .. jangan ditanya, lebih hemt jauh dari kompor minyak tanah … baik dari lama pemakaian maupun harganya.

 

Jadi kenapa tentang konversi minyak ke gas ini jadi ruwet banget ya?

Menurut guwe Media seharusnya bukan Cuma memberitakan tentang Ledakan sana

Ledakan sini kebakaran sana kebakaran sini gara-gara kompor gas.

Tapi mestinya agak balance dengan memaparkan pentingnya kompor gas

Yang mengajarkan kita lebih berhemat …

Ya berhemat … hal yang udah langka kita lakukan

Secara disuapin mulu fasilitas dan kenikmatan-kenikmatan dari bumi yang kaya ini….

Masa iya harus sengsara dulu baru belajar sich?

 

Monday, October 27, 2008

system itu bernama " Sisminbakum "

Ini cerita lucu tentang suatu system bernama Sisminbakum.

Sistem ini maunya memberikan kepastian bagi para pelaku hukum.

Dengen biaya pasti dan waktu penyelesaian yang pasti…

 

Maka, berjalanlah segala proses yang semestinya berjalan

Tanpa lagi campur tangan manusia

Karena system telah berjalan semestinya…

 

Tapi apa lacur?

Ternyata biaya sebesar ±Rp.1,5 (selain dianggap mahal)

juga didistribusikan sbb:

90% kepada PT SRD (kayaknya pengelola Sisminbakum)

10% kepada Koperasi Departemen

(10% ini… yang benar-benar masuk ke Koperasi 40%, sisanya dibagi-bagi)

Hebat ….

 

Menariknya para Notaris jadi bertanya-tanya,

Apakah mereka termasuk ke dalam

Para pengikut pelaku terjadinya korupsi?

Bila ya, maka … gurau salah seorang Notary…

Bisa masuk MURI tuch…

rekor Turut Pelaku Korupsi Terbanyak…

 

well… guys… hanya di Indonesia

 

diposting_dengan_rasa_kesal_dan_sebal_luar_biasa_akibat_mampetnya_sebagian_besar_pekerjaan_karena_semenjak_pemeriksaan_sang_system_ikut_terdiam_urrrggghhhh_padahal_guwe_bukan_notaris_pula_cuman_bingung_mesti_gimana_neranginnya_sama_boss_gede

 

Sunday, July 27, 2008

Ganti buku di syariah mandiri

Bingung aja kenapa ganti buku di pondok indah mesti telpon cabang asal di warung buncit ya... Padahal emang gw ini walk in customer yang mau ke mall terus lewat cabang ini.

Bukannya kalo by system on line aja khan...artinya kalo connect bukunya berarti emang gw penabung sah...ini nich minus nya bank punya government (deeuu yang kerja di bank swasta...) alesannya si...data nggak online meski transaksinya online...

Mungkin karena guwe nggak pernah nabung pake buku lagi jadi bingung kali ya....

*padahal_lagi_pengen_kerja_untuk_bank_syariah_atau_minimal_bank_IDB_lah* mode mupeng on.

Thursday, July 17, 2008

Inadequate place for seminar venue

This is my first seminar at Manhattan Hotel 35th floor. Well I don't think that this is a good place to do so...I mean...there are several pilars blocking my view to the speaker... And it's a lot more like a regular lobby than a banquet for training or workshop or seminars.

Imagine that..... when you just come out from the elevator...you'll directly entered into the workshop room...no separation between registration desk and participants seats as well as the food stall.....it's so much has common to Elnusa building, which is used for wedding function.

Make me wonder of how our next venue would be looked like..must survey it first, guys !

However...I am enlightened by the seminar materials of syariah banking - factoring.

Thursday, June 26, 2008

BBM terhadap perdagangan saham

ini cukilan materi seminar yang guwe anggap menarik itu...

Menarik juga mendengarkan analisis dari Chatib Bisri mengenai souvereign bond. Optimisme pembeli yang lebih besar dari bond issuance sebelumnya...book building yang over and guess what? Terbesar di Asia!

Sekitar 60 pct adalah investor dari US. Padahal dia khan yang kena sub prime crisis. Dan grow di Indonesia ternyata nggak semata dari sektor konsumsi tapi dari investment.

So Investment remains strong.

Bad things nya adalah....world economic crisis, harga BBM naik, other macro things.... Well guys memang BBM harus naek karena kalo nggak larinya ke negara tetangga dan bukan ke orang yg bener-bener butuh the Indonesia people.

Bahkan seharusnya dilakukan dulu2. Disosialisasikan ke DPR/MPR yang sering sok tau demi politik. Ke mahasiswa yang hobi ngedepanin udel duluan lalu ke masyarakat umum (ini my HO ya).

Menarik juga disebutkan bahwa Ternyata growth Jawa beda dengan growth di luar pulau Jawa. So potential nasabah bank atau bisnis penerbangan seharusnya indicated ke luar Jawa.

Oya disebutkan juga kenapa dipilih peningkatan 30 pct dengan studi kenaikan minyak di 2005 yang mengalami 2 kali peningkatan yaitu 30 pct dan 115 pct.

Factnya dengan kenaikan 30 pct. Inflasi di bidang transportasi adalah 10 pct so Organda menaikkan tarif sampai 30 pct is something yang gak wajar...

Menariknya indicator yang ditawarkan antara do nothing dengan kenaikan 30 pct nggak menyebabkan dampak yang tajam. Mungkin paling gampang bisa dilihat kinerja di Juni nanti.