Tanggal 9 April 2009, Indonesia punya hajatan besar untuk melakukan "contreng" bukan "coblos" para Calon Legislatif. Dari sejak cukup umur untuk ikutan Pemilu, dari Partai yang ikutan cuman 1 (karena yang 2 katanya cuman formalitas - itu menurut pengakuan para tokoh-nya waktu di acara 80 TVRI lho...) sampe berpuluh partai, bahkan sampai dengan pemilihan presiden untuk pertamakalinya di Indonesia. nggak pernah sekalipun, hajatan ini terlewatkan.
Buat guwe, pemilu adalah soal pilihan, maksudnya bukan pilihan antara memberikan suara dan tidak memberikan suara, tetapi pilihan untuk memberikan suara kepada partai tertentu. katakanlah yang terbaik dari yang buruk, atau bahkan yang terbaik di antara yang buruk-buruk (bisa dibedakan khan?). Dan golput bukan pilihan. guwe nggak bangga kalau harus golput, bagaimana juga guwe bisa nyalahin orang-orang yang duduk di Senayan nanti, padahal guwe nggak punya andil apapun terhadap keberadaan mereka.
Pilihan sudah ditetapka, but.. well, anyway, nasib berkehendak lain...kayaknya untuk kesempatan kali ini guwe ama suami (khususnya guwe sich) merasa kecewa karena sampai dengan H-2 nggak ada kepastian kita bisa ikut contreng atau nggak... sesuai keterangan panitia, nama kita berdua berikut 5 orang lainnya (2 new voters dan 3 existing voters) tidak ada di DPT.
lucu dan ironis, pertama karena selama ini cuman baca doang kasus kayak gini, terus kedua DPT itu (katanya) disusun sama dengan pemilihan tahun 2004. lha ??? kita ber-5 ini DULU terdaftar di DPT 2004 kok tapi di DPT 2009 jadi tidak ada? kemana kita? kemana akan hilangnya suara kita nich?
katanya bisa lapor ke Kelurahan ... tapi kok kastanya lagi kalo di DPT nggak ada tetep aja nggak bisa... anehhhh.....
*diposting_dengan_keadaan_mangkel_karena_potential_nggak_bisa_nyoblos_ech_nyontreng*
No comments:
Post a Comment