Dulu ... waktu selalu mudik ... (practically, when I'm single - my Family has been and always mudik every year, hanya absent for not more than 5 times ngkali,meanwhile, the Hilmi's has frequently having Mudik ritual started from 10 years ago, even 1 year earlier before we got married, we've only missed twice mudik, once we happened to spend it in Anyer and the other coz my parrent having Umroh)... pernah terpikir untuk just once...menikmati sepinya Jakarta, daripada mudik, ngabisin bensin, setor setor muka ke para tetua, having a very long trip...etc... pokoknya pengen lah take a break bukan karena adanya suatu alasan ... just take a break aja...
waktu kemarin dapat free mudik map, Daffa yang cepat2 meng-examine map dengan semangatnya memberitahu kita kalo ada jalur alternatif baru ke selatan tepatnya di Nagrek... ihik... Daffa sayang, kita nggak mudik tahun ini ....
lalu hari ini, pulang belanja dari Carrefour, aroma persiapan lebaran makin menyeruak, biscuit...sirup...coklat....terus ada lagi pembagian map mudik gratis.
pulang ke rumah ...
my hubby confirmed me whether we need to buy biscuit or syrup (biasanya emang beli untuk modal kunjungan mudik), well indeed we still need to buy it...
... then we both suddenly silent, and promptly ...we pop up (more less) the same statement ...
"ternyata mudik itu ngangenin ya... kok kayaknya kita jadi sedih karena nggak ikut euphoria mudik, padahal dulu pengen berenti, sekarang setelah nggak punya alasan untuk mudik, jadi bingung sendiri"
No comments:
Post a Comment